Sekolah Dasar Xaverius 3 Bandar Lampung, yang terletak di Kecamatan Way Halim, mengadakan kegiatan Buka Bersama pada hari Selasa, 18 April 2023 dalam rangka merayakan bulan suci Ramadan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama kali yang dilaksanakan oleh SD Xaverius 3 Bandar Lampung.  Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati di antara siswa dan staf sekolah. Dalam suasana yang penuh keceriaan, para siswa-siswi dari berbagai tingkat kelas berkumpul di GSG Gentiaras Kompleks Xaverius Way Halim untuk berpartisipasi dalam kegiatan Buka Bersama tersebut. Acara ini diikuti oleh puluhan siswa, guru, dan staf sekolah yang berasal dari beragam latar belakang budaya dan agama. Dalam kegiatan ini turut pula mengundang Ustad Adi yang adalah pimpinan Pondok Pesantren di sekitar lingkungan sekolah. Kegiatan Buka Bersama diawali dengan sambutan dari kepala sekolah, Bapak Stepanus Sarji, S.Pd., yang menekankan pentingnya memahami dan menghargai perbedaan agama serta keberagaman dalam masyarakat. Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk menggunakan momen berharga ini sebagai ajang silaturahmi dan memperkuat hubungan persaudaraan di antara mereka. Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustad Adi. Ustad Adi merasa sangat senang dengan adanya kegiatan yang positif ini. Beliau setuju dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah mengenai toleransi yang harus dijunjung tinggi.  Beliau juga berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin di bulan Ramadhan. Menjelang waktu berbuka puasa, para siswa dan guru berkumpul di sekitar meja makan yang telah dipersiapkan dengan hidangan berbuka puasa yang lezat dan bervariasi. Menu-menu khas Ramadan seperti kolak, kurma, buah-buahan, dan makanan ringan lainnya disajikan dengan penuh keramahan. Doa berbuka puasa dipimpin oleh Ustad Adi. Selama berbuka bersama, suasana keakraban dan kegembiraan sangat terasa. Para siswa bercerita dan berbagi pengalaman tentang Ramadan, tradisi berbuka puasa, serta nilai-nilai yang terkandung dalam bulan yang suci ini. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang keberagaman agama, tetapi juga memupuk rasa saling menghormati dan peduli antar sesama. Setelah berbuka puasa, dilanjutkan dengan Shalat Berjamaah yang di imami oleh Ustad Adi. Kegiatan Buka Bersama di SD Xaverius 3 Bandar Lampung mendapat dukungan yang luar biasa dari para orang tua siswa. Kehadiran mereka sebagai tamu spesial memperkuat semangat persatuan dalam kegiatan tersebut. Dalam penutupan kegiatan, kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dan menyumbangkan waktu dan energi mereka untuk menjadikan acara ini sukses. Ia berharap kegiatan Buka Bersama ini akan menjadi kegiatan rutin yang tetap dilakukan setiap tahun untuk memperkuat hubungan sosial di antara semua pihak yang terlibat. Dengan kegiatan ini, Sekolah Dasar Xaverius 3 Bandar Lampung telah menunjukkan komitmennya dalam membangun toleransi, kerukunan, dan kebersamaan di tengah-tengah siswa dan masyarakat. Semoga kegiatan serupa juga dapat dilakukan di sekolah-sekolah lainnya sebagai wujud nyata dari semangat persatuan dalam keberagaman.

Sebanyak 124 siswa kelas 6 dari SD Xaverius 3 Bandar Lampung mengikuti kegiatan retret yang dilaksanakan di Rumah Retret Ngison Nando, Kalianda, Lampung Selatan. Retret berlangsung selama tiga hari dan dua malam, dengan peserta dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama terdiri dari kelas 6A dan 6C, sedangkan gelombang kedua diikuti oleh kelas 6B dan 6D. Retret merupakan kegiatan yang diadakan oleh sekolah dengan tujuan membantu siswa mengembangkan diri secara spiritual dan moral. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk merenung, mendalami iman dan agama, serta memperkuat nilai-nilai kehidupan yang baik. Dalam retret kali ini, para siswa mendapatkan materi yang beragam dan bermanfaat dari pemateri-pemateri yang ahli di bidangnya masing-masing. Pemateri pertama adalah Sr. Rita HK, perwakilan dari RSIA Santa Anna, yang menyampaikan materi tentang kesehatan reproduksi. Dalam sesi ini, siswa diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuh, perubahan yang terjadi pada masa pubertas, serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Pemateri kedua adalah Ibu Merry, perwakilan dari SPN Polda Lampung. Dalam materinya, Ibu Merry mengangkat topik tentang kenakalan remaja dan penggunaan gadget. Siswa diajak untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan menghindari perilaku negatif yang dapat merusak masa depan mereka. Pemateri ini memberikan pandangan yang jelas mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan gadget yang berlebihan. Sementara itu, pemateri ketiga adalah Romo Andre dari Pastoral Yayasan Xaverius Tanjungkarang. Dalam materi yang disampaikan, Romo Andre membahas tentang “Aku Pribadi yang Dikasihi”. Pematerian ini bertujuan untuk menguatkan rasa percaya diri dan membantu siswa untuk mengenali potensi diri serta pentingnya mencintai diri sendiri. Selama retret berlangsung, para siswa juga mengikuti berbagai kegiatan lainnya, seperti doa bersama, renungan, sesi tanya jawab, dan kegiatan kelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kebersamaan, saling pengertian, dan kerjasama antara sesama siswa. Selain itu, kegiatan Retreat SD Xaverius 3 Bandar Lampung juga bertujuan untuk membantu siswa dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah arus informasi dan pengaruh yang beragam dari lingkungan sekitar, siswa dihadapkan pada berbagai situasi yang memerlukan kecerdasan emosional, moral, dan spiritual untuk mengambil keputusan yang tepat. Kegiatan bina iman karakter dapat membantu siswa untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan tersebut dan mampu menghadapi berbagai situasi dengan sikap yang positif dan moralitas yang tinggi. Kepala Sekolah SD Xaverius 3 Bandar Lampung, Bapak Stepanus Sarji, menyampaikan harapannya bahwa retret ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam memperdalam nilai-nilai kehidupan dan kebersamaan. “Retret adalah momen yang penting dalam pembentukan karakter siswa. Kami berharap siswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diperoleh selama retret ke dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.